Posted By: Redaksi
Jejak faktual.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tetap menargetkan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu tuntas, meskipun dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2024 terjadi defisit anggaran sekitar Rp 65 miliar.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengatakan, defisit anggaran terjadi karena belanja daerah lebih besar dari pendapatan. Dimana pendapatan daerah diproyeksikan Rp 2,52 triliun, sedangkan belanja Rp 2,58 triliun.
Dengan demikian, lanjut Edwar, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) dapat mengoptimalkan pendapatan, sehingga defisit bisa tertutupi. ApalagI Gubernur dan Wagub Bengkulu menargetkan pada tahun depan itu visi dan misi terhadap pembangunan daerah tuntas,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bengkulu ini pada Minggu, (10/9/2023).
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah mengemukakan, pengesahan penandatanganan KUA-PPAS APBD tahun depan sudah dilakukan, sehingga diharapkan kedepannya dapat dilakukan pembahasan bersama antara DPRD Provinsi Bengkulu dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk memastikan program 2024 itu berjalan.
Kemudian pada tahun depan itu juga merupakan tahun terakhir saya bersama Pak Rosjonsyah untuk menuntaskan apa yang sudah menjadi visi misi kami terhadap pembangunan.
Memang tidak bisa kita pungkiri jika anggaran stagnan, karena ada perubahan-perubahan. Namun kita tetap fokus penyelesaian program dan visi misi seperti bidang infrastruktur,” tegasnya.
Lebih lanjut ditambahkan, pihaknya juga sudah melakukan rapat khusus dengan kementerian, dimana pada tahun depan kembali dikucurkan dana Inpres. Tentunya itu dapat mempercepat proses pembangunan di daerah.
“Bukan hanya infrastruktur yang menjadi fokus kita, tetapi juga program lain seperti pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan dan lainnya,” pungkasnya.