Post By:Redaksi
Jejak faktual .com-soal Penutupan jalan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Bengkulu akan mulai dilakukan 1 Mei mendatang. Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler SIP MAP menegaskan, penutupan jalan alternasif di kawasan DDTS, atas dampak pembangunan jembatan layang dan jalan itu, jangan sampai menganggu aktivitas masyarakat.Saya bayak mendapatkan keluhaan masyarakat, soal rencana penutupan jalan DDTS. Karena akan ada dampaknya dengan ditutup jalan itu,” terang Dempo dikutip dari media Pusaran update.com
Dempo sebagai Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Dapil Kota Bengkulu itu, menegaskan akan banyak dampaknya. Seperti akses mayarakat terganggu menuju Kota Bengkulu. Karena jalan tersebut
merupakan jalan alternatif, warga dari Bengkulu Tengah beraktifitas di Kota Bengkulu.
Termasuk, warga yang ingin mengantar anak sekolah. Sebab, jika melalui jalan Irian dan jalan layang Nakau-Air Sebakul akan memakan waktu lama untuk sempai tujuan tengah Kota Bengkulu.Belum lagi, masyarakat yang berjualan di kawasan DDTS, juga akan kehilangan rezekinya. Karena berdagang di kawasan DDTS itu hanya mengandalkan orang melintas dan berwisata saja,” tuturnya. Rabu (24/5/23)
Atas hal tersebut, Dempo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas PUPR Provinsi untuk membuat formulasi matang, ketika ingin melakukan penutupan jalan. Disamping itu, juga tidak perlu terburu-buru melakukan penutupan total. Mengingat jalan jembatan layang yang dibangun saat ini, juga tidak menganggu jalan lama untuk dilintasi pengendara.
“Harus matang, rencana penutupan jalan. Karena jangan sampai, pembangunan jusru menanggu aktifitas masyarakat,’ tegas Dempo.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST mengatakan, penutupan jalan DDTS itu akan dimulai 1 Mei hingga bulan September mendatang. Waktu penutupan jalan itu dimulai dari pukul
08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kemudian, jalan itu akan kembali dibuka pada pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB.
“Pagi hari itu dibuka, agar masyarakat bisa melintas untuk pergi ditempat aktifiasnya. Termasuk mengantar anak sekolah dan lainnya. Setelah itu, jam 8 pagi sampai 4 sore, ditutup total,” terang Tejo.
Penutupan jalan kawasan DDTS secara total itu tidak dilakukan setiap hari. Nantinya bisa diatur selama 2 minggu dalam 1 bulan, ataupun waktu lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan pembangunan jembatan layang dan jalan. “Ada waktu-waktu tertentu saja. Bisa seminggu, dua minggu, nanti akan disesuaikan dilapangan,” ujarnya.
Tejo mengatakan, agar masyarakat tidak kebingungan mencari jalan menuju kota, pihaknya akan memasang rambu-rambu penunjuk jalan alternatif. Sebab, untuk masuk ke wilayah Kota Bengkulu, tidak hanya melalui DDTS. Namun bisa melalui jalan Irian, maupun jalan jembatan layang Nakau-Air Sebakul. “Kita akan pasang rambu-rambu jalan alternatif,” pungkasnya.(Red)